wednesday, October 26, 2011
Pada tahun
1910 sampai dengan tahun 1945 Korea berada di kekuasaan jepang yang
waktu itu kekuatan militernya tidak bisa di abaikan oleh negara –
negara actor perang dunia II, pada periode ini korea di anggap berada
di bawah kekaisaran jepang yang merupakan bagian kawasan kemakmuran
bersama asia timur raya namun pendudukan jepang di korea ini tidak
diakui oleh kekuatan – kekuatan Perang Dunia II (AS dan US), sehingga
pada akhirnya kedua kekuatan ini sepakat untuk merebut korea dari
jepang dan membagi Korea menjadi dua bagian tanpa persetujuan pihak korea terlebih dahulu, pembagian itu yaitu
Utara dan Selatan, bagian korea sendiri berada di bawah kekuasaan US
dan selatan berada di kekuasaan AS. Di dalam sebuah perjanjian atau yang
dikenal dengan konfrensi Kairo yang dihadiri Nasionalis China,
Inggris, AS dan US pada perjanjian ini di sepakati bahwa suatu saat
Korea harus menjadi negara yang merdeka.
Sesuai
perjanjian yang telah disetujui AS dan US bahwa korea di bagi menjadi
dua bagian untuk melakukan pembebasan dari tentara jepang, US pun
menyatakan deklarasi perang pembebasan korea dari jepang pada tanggal 9
Agustus 1945 dan satu hari kemudian pendudukan US di wilayah korea
untuk mengusir tentara jepang berhasil dengan mendaratkan pasukan –
pasukan amfibi pada daerah Paralel 38 dan pasukan US pun sukses
menduduki korea utara. Tiga minggu kenudaia AS pun berhasil mengambil
alih korea selatan dari tangan jepang.
Pada
dasarnya rakyat korea tidak ingin di bagi menjadi dua bagian seperti
yang telah dilakukan AS dan US terhadap negara mereka mengingat
beratnya perjuangan mereka selama di bawah kekuasaan penjajahan jepang
dan sebagian besar dari rakyat korea menentang periode
kekuatan asing lainnya. Pada dasarnya AS dan US menetujui bahwa korea
akan menjadi negara yang merdeka namun di dalam perjalananya AS maupun
US mendukung dan menyetujui pemerintahan di daerah yang masing – masing
mereka duduki tentu saja dengan menularkan ideology yang mereka anut
kepada pemerintahan yang mereka anut, di utara dengan komunis sosialis
dan kapitalis liberal di selatan. Hal ini di tolak oleh sebagian besar
rakyat korea dan menimbulkan banyak pemberontakan di selatan.
Dalam
konflik ini AS tidak ingin pemimpin korea berhaluan kekirian oleh
sebab itu AS membuat pemilihan umum di korea selatan yang mana
pemenangnya adalah akan menjadi pemimpin korea, namun US merasa bahwa
calon yang meraka dukung yaitu Kim Il - Sung akan kalah dalam pemilihan
umum seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di korea selatan dan
pemilu ini hanya di adakan di korea selatan saja, dimana pemilu ini
diawasi olegh lembaga yang dinilai minim pengeteahuannya tentang korea.
Namun warga korea menilai para tokoh yang didukung AS menjadi pemimpin
mendapat banyak tentangan dari warga korea sehingga menimbulkn
minimnya legitimasi kepada rezim selatan ini karena di anggap
menghianati rakyat senegerinya sendiri karena rakyat korea menganggap
mereka telah melakukan persekongkolan dengan jepang pada masa
pendudukan jepang di korea.
Hasil
dari pemilu tersebut memunculkan pemerintahan yang di pimpin oleh
tokoh anti komunis Syngman Rhee, seorang warga korea yang telah di
penjara jepang ketika masih muda kemudian terbang ke AS untuk belajar
di berbagai universitas di AS, tentu saja pemilu ini dinilai korup oleh
pihak utara dan disisi lain pihak korea utara membentuk pemerintahan
komunis dengan mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh dari US dan
Kim Il – Sung menjadi pemimpinnya.
Dengan
semangat untuk menyatukan korea pemimpin kedua korea pun pun melakukan
serangan – serangan kea rah perbatasan, dalam perkembangannya korea
utara merubah status perang tersebut dari perang kecil di perbatasan
menjadi perang saudara skala penuh. Hal ini merupakan titik temu di
mulainya perang korea dengan perang kepentingan AS, US dan China di
dalamnya.
Akibat
dari berlangsungnya perang ini PBB yang berada di bawah kendali AS
pada waktu itu pun mengeluarkan sebuah resolusi yang dikenal dengan
nama UNSC Resolution 82 yang berisi 3 hal namun secara garis besar
resolusi itu berisi agar permusuhan di korea segera di hentikan dan
semua anggota PBB tidak member bantuan kepada para penguas korea utara,
resolusi ini pun di sahkan di dewan keamanan PBB tanpa kehadiran Uni
Soviet di dalamnya karena US sedang memboikot DK PBB pada waktu itu dan
secara otomatis US tidak dapat memberikan veto pada resolusi ini.
Pada
akhirnya PBB memutuskan untuk membantu korsel berdasarkan resolusi
tersebut, resolusi PBB itu sendiri mengarah kepada tindakan langsung
yang dapat dilakukan AS yang kekuatan pasukannya di gabung dengan 15
anggota PBB yang lain. US menentang resolusi itu karena di anggap
illegal karena US yang merupakan anggota permanen tidak hadir dalam
voting tersebut. Pasukan AS dengan sekutunya pun berangkat ke Korea untuk melakukan intervensi militer dengan menerjunkan Task for Smith Amerika, bagian US Army’s 24 Infantry Division
yang berpangkalan di jepang, namun sayang intervensi pertama AS dan
sekutunya dengan membawa nama PBB ini harus menderita kekalahan dari
tentara korut.
China
pun mengambil bagian dalam perang ini karena meraka akan campur tangan
untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Keterlibatan China sendiri
di mulai ketika serangan pasukan PBB di bawah AS memperluas
kebijakan pendesakan mereka terhadap pasukan korut ke dalam wilayah
China karena pasukan PBB mengaggap pasukan korut mendapat banyak
persediaan logistic dari beberapa pangkalan di China dan pangkalan –
pangkalan itupun di bombardier oleh pasukan PBB di bawah AS. Dan selama
operasi PBB ini berlangsung tidak jarang pesawat – pesawat PBB masuk ke
wilayah China. Pada akhirnya China pun ikut terlibat dalam perang ini
dengan menjalin aliansi dengan pasukan korut dan US untuk mengalahakan
pasukan PBB di bawah AS dan sekutunya.
Perang korea merupakan perang yang di sebabkan oleh adanya
perseteruan antara kedua korea yang disebabkan oleh masing – masing
pihak ingin menguasai kepemimpinan di bawah ideology yang mereka anut
korea utara dengan komunis dan korea utara dengan liberal, perang korea
sendiri dapat di kategorikan sebagai perang saudara karena perang ini
terjadi antara sesame “orang korea” yang dahulunya merupakan satu negara
namun telah di pisahkan oleh kepentingan negara lain dalam hal ini AS
dan US.
Perang
korea sendiri dimulai pada tahun 1950 – 1953 dan berlangsung di
semenanjung korea yang terbagi menjadi dua bagian wilayah yang masing –
masing diduduki oleh AS dan US.
Sebenarnya
sampai saat ini perang korea belum berakhir namun dalam keadaan
gencatan senjata yang di tetapkan pada tanggal 27 juli 1953, sampai
sekarang perjanjian damai belum di tanda tangani oleh kedua belah pihak
sehingga kedua negara saat ini masih dalam kondisi berperang dan dapat
kapan saja dapat pecah perang nyata seperti yang terjadi di awal.
No comments:
Post a Comment