9 Tanda Anda Perlu Menemui Terapis Seks
Dok. Thinkstock
Gangguan seks bukan hanya dari segi fisik, misalnya ejakulasi dini atau disfungsi seksual. Tapi juga bersifat psikologis, seperti hilangnya hasrat seksual, kesulitan memuaskan pasangan atau perilaku seks yang tak lazim.
Dikutip dari detikhealth, sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang berkonsultasi dengan terapis seks secara online atau tatap muka selama 12 minggu mendapat manfaat yang signifikan dalam fungsi dan kepuasan seksualnya. Sedangkan pria yang tidak menemui terapis tidak mengalami perbaikan.
Kapan dan dalam situasi apa sebaiknya seseorang menemui terapis seks? Berikut ini alasannya, seperti dilansir Times of India.
1. Ketika pria tidak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi meskipun telah mendapat stimulasi seks yang tepat. Gangguan ini juga biasa disebut dengan disfungsi ereksi.
2. Saat pria mengalami ejakulasi lebih awal secara terus menerus, sehingga mengakibatkan ketidakpuasan seksual pada pasangan maupun dirinya sendiri.
3. Pria membutuhkan waktu terlalu lama untuk ejakulasi, atau tidak bisa ejakulasi kendati sudah melakukan penetrasi yang tepat dengan pasangan yang dicintainya.
4. Pria atau wanita punya keraguan dan kegelisahan yang berkaitan dengan gairah seksual mereka, rangsangan, kapabilitas, stamina, performa atau bahkan kepuasan seks. Begitu juga dengan anatomi dan fungsi organ seks pada dirinya atau pasangannya.
5. Pria atau wanita yang memiliki masalah dalam menentukan 'peran' saat berhubungan seks. Sebagai contoh, mereka kesulitan menentukan siapa yang harus mengambil inisiatif lebih dulu, bagaimana teknik dan durasi foreplay yang tepat, kapan dan di mana penetrasi seks harus dilakukan, siapa yang seharusnya lebih aktif, dan sebagainya.
6. Kesulitan melakukan penetrasi seks, atau terasa sakit saat bercinta meskipun pasangan sama-sama sudah menginginkan seks.
7. Ketika wanita tidak bisa meraih orgasme saat berhubungan seks dengan pasangan yang dicintainya, meskipun sudah saling bekerjasama dan aktif berpartisipasi dalam foreplay, stimulasi seks maupun aktivitas bercinta itu sendiri.
8. Ketika seseorang merasa bingung dengan orientasi seksnya, atau sedang melawan perasaan bersalah dan malu mengenai seks, serta tidak bisa menikmati momen bercinta.
9. Ingin mendapatkan edukasi seks yang benar sebelum pasangan pria dan wanita menikah. Banyaknya fakta dan mitos keliru tentang seks kerap membuat banyak orang bingung dan melakukan kesalahan saat berhubungan seks. Untuk itu, terapis seks dibutuhkan demi meluruskannya.
No comments:
Post a Comment